Pimpinan MPR Apresiasi TKSK yang Ikut Bantu Sejahterakan Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi pengabdian tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) di seluruh Nusantara.
Mereka menjadi kepanjangan tangan pemerintah sekaligus representasi negara dalam berbagai penyelenggaraan program kesejahteraan sosial.
TKSK menjadi oasis pelepas dahaga sebagai solusi atas berbagai persoalan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Sebab, masih terlalu banyak masyarakat miskin yang membutuhkan uluran tangan dan sedikit yang tergerak hatinya untuk mengabdikan diri sebagai relawan dan pejuang kemanusiaan.
"Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2021, penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,5 juta orang atau setara dengan 9,71 persen. Jika dibandingkan dengan data pada September 2019, penduduk miskin tercatat 24,78 juta orang,'' ucap Bamsoet.
Artinya, pandemi yang telah menggerus sektor kesehatan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat berimplikasi pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Hal itu dikatakan Bamsoet dalam Sosialisasi Empat PIlar MPR RI Bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Provinsi Lampung secara virtual dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Jumat (18/2).
Ketua ke-20 DPR RI ini menjelaskan, di tengah upaya untuk bangkit dan memulihkan diri dari dampak pandemi Covid-19, varian Omicron memaksa semua pihak untuk mengevaluasi dan menata kembali berbagai kebijakan penanggulangan pandemi.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi pengabdian tenaga kesejahteraan sosial kecamatan di seluruh Nusantara
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi