Pimpinan MPR Keluhkan Kritik Lewat Twitter dan Facebook
Jumat, 09 Desember 2011 – 23:32 WIB
YOGYAKARTA - Wakil Ketua MPR Meilani Leimena menilai berbagai kritikan masyarakat yang dilontarkan melalui media sosial di internet seperti Twitter dan Facebook sudah tidak lagi mengindahkan etika dan estetika. "Kalau saya membuka Twitter atau Facebook dan mencermati kritikan masyarakat, aduh sudah tidak santun lagi," kata Meilani Leimena dalam pembukaan sosialisasi $ Pilar Kebangsaan di Hotel Saphir, Yogyakarta, Jumat (9/12).
Parahnya, kata Meilani, fenomena tersebut juga menjangkiti media massa di Indonesia. Jika pernyataan yang dilontarkan narasumber tidak menuding pihak lain salah, maka pernyataan itu hanya dianggap normatif dan tidak layak kutip.
Baca Juga:
"Beda halnya kalau Ruhut (Ruhut Sitompul,red) menuding si anu salah, si anu keliru, maka itu yang dikutip habis oleh wartawan," kata Meilani.
Namun demikian politisi Partai Demokrat itu mengaku tetap membutuhkan peran media dalam mengembangkan nilai-nilai kebangsaan. "Karena media pula sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan membahana di seluruh pelosok negeri. Sebagai pimpinan MPR, saya bukan sekedar memuji. Tapi ini fakta yang saya rasakan," pungkasnya. (fas/jpnn)
YOGYAKARTA - Wakil Ketua MPR Meilani Leimena menilai berbagai kritikan masyarakat yang dilontarkan melalui media sosial di internet seperti Twitter
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mardiono Minta Kader PPP di Purworejo Bisa Berkontribusi Untuk Masyarakat
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Tak Bersengketa di MK pada 6 Februari
- Saat Hakim MK Cecar KPU-Bawaslu terkait Tuduhan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- Tidar Sukses Gelar Pra-Kongres IV, Ini Beragam Kegiatannya
- AHY Ungkap Partai Demokrat Sempat Dijegal Saat Ingin Masuk Pemerintahan
- Perayaan Natal Demokrat, AHY: di Indonesia Semua Agama Bisa Beribadah dengan Tenang