Pimpinan MPR RI Pamitan Pakai Pantun, Khilaf dan Salah Mohon Dimaafkan

jpnn.com, JAKARTA - MPR RI menggelar sidang paripurna akhir masa jabatan 2014-2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9). Ketua MPR Zulkifli Hasan memimpin sidang didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Mahyudin, Muhaimin Iskandar, Ahmad Muzani, Ahmad Basarah, Hidayat Nur Wahid.
Sidang itu diikuti ratusan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sidang itu beragendakan pengesahan Tata Tertib (Tatib) MPR dan pembacaan rekomendasi MPR periode 2014-2019. Selain itu, sidang itu menjadi ajang perpisahan para pimpinan MPR periode 2014-2019.
Setelah pengesahan Tatib MPR dan pembacaan rekomendasi, pimpinan lembaga pengawal Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara itu pamitan.
Setelah membaca doa, Zulkifli Hasan menyampaikan dua pantun perpisahan dalam forum yang terhormat tersebut.
“Hidup damai di bawah NKRI, aman sentosa dalam kebinekaan. Kami mohon undur diri, khilaf dan salah mohon dimaafkan,” kata Zulkifli.
Tepuk tangan pun menggema di ruang Sidang Paripurna MPR RI. Zulkifli pun melanjutkan pantun kedua dalam kesempatan tersebut. “Gelora bangsa di dalam dada, tersalurkan di dalam demokrasi. MPR RI selalu ada, mengawal Pancasila dan NKRI,” ungkap Zulkifli Hasan. (boy/jpnn)
Tepuk tangan pun menggema di ruang Sidang Paripurna MPR RI. Zulkifli pun melanjutkan pantun kedua dalam kesempatan tersebut
Redaktur & Reporter : Boy
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Waka MPR: Seni Ukir Jepara Bangkit di Tangan Generasi Muda
- Neng Eem Puji Keputusan Presiden Prabowo yang Umumkan Ojol dapat THR
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Regenerasi demi Keberlangsungan Seni Ukir Jepara
- Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban