Pimpinan MUI Tulis Puisi: Ke Manalah Hati Mereka yang Tega Membunuh Sesama
Hukum harus ditegakkan dan kasusnya harus diusut setuntas-tuntasnya. Supaya jangan ada rasa curiga di antara sesama kita. Karena negeri ini adalah negeri kita bersama.
Tidak boleh ada orang berbuat seenak perutnya saja. Ini negara hukum. Kalau itu dibiarkan maka negeri ini akan hancur dan akan binasa.
Maukah kita hal itu akan terjadi menimpa negeri dan bangsa kita? Ya, jelas kita tidak mau. Untuk itu tegakkan hukum dengan sungguh-sungguh dan dengan sebaik-baiknya. Kalau tidak maka semua kitalah yang akan menanggung akibat dan dampak buruknya.
Dan kalau kita tidak bisa menegakkannya maka pertanyaannya untuk apalagi gunanya kita punya pemerintah dan bernegara. Bukankah di dalam konstitusi kita sudah ada penjelasannya bahwa tugas negara dan pemerintah itu adalah melindungi rakyatnya termasuk jiwa dan raganya.
Untuk itu kepada Presiden Jokowi saya berharap berbuatlah dengan sebaik-baiknya jangan biarkan negeri ini carut marut seperti ini. Jangan biarkan ada orang yang bisa menghilangksn nyawa orang lain dengan mudahnya. Karena kalau hal itu terjadi dan tidak mendapatkan penyelesaian yang seadil-adilnya maka dia akan sangat-sangat berbahaya bagi masa depan bangsa kita.
Video Terpopuler Hari ini:
Pimpinan MUI itu menuliskan puisi sebagai bentuk keprihatinan atas bentrok polisi dengan FPI.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya