Pimpinan NU Sebut Prestasi Kejagung Bisa Ditiru Lembaga Lain

“Jadi, kalau itu bisa memberikan efek yang baik bagi lembaga-lembaga lain untuk berkompetesi secara positif, tentu itu akan menciptakan kondisi yang lebih baik untuk penegakan hukum di Indonesia,” ucap Kholis.
Namun, Kholis tidak begitu yakin apakah kepercayaan publik kepada Kejagung tersebut akan memiliki dampak besar terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Untuk mengetahuinya, kata dia, harus ada penelitian lebih lanjut.
“Tetapi menurut saya ini kan tune-nya sudah positif, tentu dia akan berpengaruh kepada kepercayaan publik terhadap pemerintah secara umum,” katanya.
Kholis melihat kondisi kinerja dan integritas lembaga hukum di Indonesia sebenarnya sudah menunjukkan hal yang positif.
“Jadi, kami berprasangkai baik saja, mudah-mudahan demikian. Karena, kan salah satu indikator hasil survei itu juga kan karena Kejagung menangani kasus yang besar secara berani dan benar,” jelas Kholis.
Dia juga berharap kinerja Kejagung dalam mengungkap kasus-kasus besar tersebut juga menular ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) di tingkat provinsi dan Kejaksaan Negeri (Kejari) di tingkat Kabupaten/Kota.
“Kami berharap bahwa sikap itu kemudian dapat menular ke jajaran yang paling bawah. Karena kan yang berhadapan dengan persoalan-persoalan hukum di bawah itu ya Kejati atau kejari. Nah kita siap membuka diri untuk berkoordinasi dengan lembaga-lembaga itu,” kata Kholis.
Sebab, kata Nur Kholis, masih banyak keluhan terhadap penegakan hukum di tingkat bawah.
Tingginya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) mengundang perhatian publik, salah satunya Pimpunan NU.
- MAKI Desak Kejagung Periksa Broker Minyak dan 5 Perusahaan Pengangkut
- Pramono Anung Datangi KPK, Sampaikan Permintaan
- Ketum GPA Minta Kejagung Transparan soal Duit Sitaan Kasus Duta Palma
- Danone Menjalin Kemitraan Strategis dengan PBNU
- Sahroni Dukung Kejagung Usut Dugaan Korupsi Rp 8,3 T di PT Pupuk Indonesia
- Kejagung Disarankan Waspadai Perlawanan Koruptor