Pimpinan Oposisi Tertembak, Tunisia Diguncang Demonstrasi
jpnn.com - TUNIS – Unjuk rasa anti pemerintah kembali pecah di Tunisia Kamis lalu (25/7). Tepatnya, setelah dua pria bersenjata menembak mati Muhammad Brahmi, tokoh oposisi paling berpengaruh. Jumat (26/7) serikat buruh nasional melakukan aksi mogok kerja dan melumpuhkan perekonomian republik terkecil Afrika Utara itu.
Kamis lalu Brahmi menemui ajal di depan rumahnya sendiri. Saat itu dia baru saja meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil. Tiba-tiba dua pria bersenjata menyerangnya. Mereka menembaki ketua Popular Current Party itu hingga tewas. Masyarakat Tunisia yang masih dalam proses transisi pascarevolusi sipil yang menggulingkan Zine El Abidine Ben Ali pada 2011 pun langsung bergolak.
Begitu berita penembakan Brahmi tersiar, massa anti pemerintah langsung turun ke jalan. Mereka menuding pemerintahan transisi sebagai dalang pembunuhan politikus 58 tahun tersebut. Massa mengepung Kementerian Dalam Negeri yang berada di jantung Kota Tunis dan menuntut pemerintah lengser. Selain di ibu kota, unjuk rasa terjadi di beberapa kota besar Tunisia. Termasuk Kota Sidi Bouzid.
Terbunuhnya Brahmi itu juga membuat rakyat kecewa. Apalagi, sekitar lima bulan sebelumnya seorang tokoh oposisi yang lain juga tewas di tangan kelompok bersenjata. Kemarin serikat buruh terbesar Tunisia memprakarsai aksi mogok kerja. Akibatnya, jalanan lengang karena nyaris tidak ada transportasi umum yang beroperasi. Perkantoran dan pusat bisnis juga tutup. Kemarin otoritas bandara pun terpaksa membatalkan sejumlah penerbangan. (AP/AFP/hep/c10/dos)
TUNIS – Unjuk rasa anti pemerintah kembali pecah di Tunisia Kamis lalu (25/7). Tepatnya, setelah dua pria bersenjata menembak mati Muhammad
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer