Pimpinan PLN Bengkalis Diminta Mundur
Senin, 19 April 2010 – 08:11 WIB
Pimpinan PLN Bengkalis Diminta Mundur
BENGKALIS- Krisis listrik yang sangat parah di Bengkalis, Riau, membuat warga mulai tak sabar. Betapa tidak, pemadaman bergilir yang terjadi mencapai 4-5 jam dalam sehari. Sehingga warga meminta manajemen PLN di Bengkalis sebaiknya mengundurkan diri karena tak mampu mengatasi krisis litrik tersebut.
"Kalau begini kondisinya, baiknya Manajer PLN Ranting Bengkalis mundur saja dari jabatannya. Tak ada perubahan apapun dengan kondisi listrik Bengkalis. Yang ada malah makin parah. Bengkalis tak dilirik sama sekali dalam mengatasi krisis listrik. Anehnya, malah Pemkab Bengkalis yang mati-amtian berupaya menambah daya," tegas Sekretaris Ikatan Pelajar Mahasiswa kabupaten Bengkalis (IPMKB) Pekanbaru, Fakhtiar Qadri.
Baca Juga:
Menurutnya, krisis listrik memang bukan masalah yang baru. Persoalan ini rata-rata terjadi di seluruh daerah, dan menjadi permasalahan Nasional.Namun untuk Bengkalis, krisis listrik yang terjadi sudah termasuk masalah yang sangat luar biasa karena pemadaman yang dilakukan setiap hari sekarang ini sudah tidak teratur dan waktu pemadaman hampir 4 jam sampai 7 jam bahkan lebih.
"Sungguh ironis, krisis listrik terparah justru terjadi di daerah penghasil minyak. Yang mengherankan lagi, kendati listrik terus mati setiap hari, pembayaran tagihan listrik justru membengkak dua kali lipat dari pada biasanya, sementara pemadaman bergilir setiap hari terjadi.
BENGKALIS- Krisis listrik yang sangat parah di Bengkalis, Riau, membuat warga mulai tak sabar. Betapa tidak, pemadaman bergilir yang terjadi mencapai
BERITA TERKAIT
- Kronologi Pohon Raksasa Timpa Jemaah Salat Idulfitri di Pemalang, 2 Meninggal, 11 Luka
- 8.065 Warga Binaan di DKI Jakarta Dapat Remisi Nyepi dan Lebaran
- Dedi Mulyadi Singgung soal Pengelolaan Keuangan Daerah saat Salat Id
- 94 Narapidana Lapas Manokwari Terima Remisi Khusus
- Takbir Bergema di Langit Pekanbaru, Syahdunya Salat Idulfitri di Masjid Raya Annur
- Ratusan Warga Ikuti Pawai Obor Elektrik di Taman Rasuna, Gaungkan Pengembangan Kebudayaan