Pimpinan Ponpes di Depok Diperiksa Polisi Soal Kasus Pencabulan Santriwati

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadhul Jannah, Depok, Jawa Barat, memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, terkait kasus dugaan pencabulan belasan santriwati, Jumat (8/7).
"Hari ini kami memenuhi panggilan dari pihak Polda Metro Jaya untuk kedua kalinya guna menambah berita acara pemeriksaan," ujar kuasa hukum Ponpes Riyadhul Jannah, Khoirul di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (8/7).
Pemeriksaan dimulai pukul 08.30 WIB hingga 12.00 WIB. Menurut Khoirul, ada penambahan sekitar 42 pertanyaan untuk pimpinan ponpes. Kemudian, ada 48 pertanyaan untuk bagian administrasi.
"Pertanyaannya untuk memastikan bahwa (pihak ponpes) kenal atau tidak si terlapor ini, pernah mengajar, atau bagaimana cara penerimaan, dan lain-lain," ungkapnya.
Dia menegaskan kedatangannya ke Polda Metro Jaya semata untuk mendampingi pihak ponpes.
"Bukan kaitanya sama pihak terlapor, ya, kami murni berdiri atas nama ponpes," kata Khoirul.
Sebelumnya, polisi mengungkap peran empat tersangka kasus pencabulan santriwati di bawah umur di pondok pesantren (ponpes) di Kawasan Beji, Depok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, dari empat orang tersangka, tiga di antaranya adalah seorang ustaz yang juga sebagai pengajar di pondok pesantren itu.
Pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren (ponpes) Riyadhul Jannah memenuhi panggilan penyidik terkait kasus pencabulan belasan santriwati di Polda Metro Jaya.
- Bikin Heboh, Tanaman Mirip Ganja Ditemukan di Pekanbaru, Begini Kata Polisi
- Oknum Guru Ngaji di Tulungagung Cabuli Santri
- Polisi Rekomendasi Pencabutan STR Dokter Kandungan di Garut yang Lecehkan Pasien
- Ikhtiar Polisi Atasi Kemacetan Truk Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi