Pimpinan Universitas Australia Ingin Kejelasan soal Kedatangan Mahasiswa Internasional
Sementara itu Rektor Griffith University, Carolyn Evans mengatakan keputusan Pemerintah Australia akan disambut hangat oleh para mahasiswa internasional.
"Ini kesempatan yang bagus bagi kami untuk bekerja sama dengan pemerintah Queensland guna memastikan Queensland mendapat manfaat ekonomi dan sosial maksimal dari pengumuman tersebut," kata Professor Evans.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan mencabut keharusan menjalani karantina bagi mahasiswa internasional, juru bicara Queensland Health mengatakan risiko berkenaan dengan kedatangan internasional masih belum berubah.
"Kami mengerti larangan perbatasan dan keharusan karantina adalah masalah sulit, namun hanya diperlukan satu orang terkena COVID-19 untuk menciptakan klaster di masyarakat," katanya.
"Ketika 90 persen warga Queensland sudah mendapatkan vaksinasi, kedatangan internsional tidak perlu lagi menjalani karantina kalau mereka sudah divaksin penuh."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Saat ini kebijakan soal kapan mahasiswa internasional asing berbeda-beda di setiap negara bagian di Australia, yang juga menimbulkan kebingungan banyak pihak
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan