Pinangki Sirna Malasari
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Sabtu, 10 September 2022 – 17:55 WIB

Pinangki Sirna Malasari saat mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor. Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com - Pinangki Sirna Malasari menjadi contoh betapa uniknya wajah hukum di Indonesia.
Dia seorang jaksa di Kejaksaan Agung yang terlibat dalam pusaran makelar kasus level dewa.
Divonis 10 tahun, disunat massal jadi 4 tahun di level kasasi, lalu sekarang sudah melenggang bebas bersama 23 narapidana korupsi yang mendapat berkah sunatan massal remisi pemotongan masa penahanan.
Pelaku kejahatan dari kalangan penegak hukum harusnya dihukum lebih berat.
Begitu logika orang pinggir jalan.
Ferdy Sambo harus dihukum mati, Pinangki harus dihukum berat.
Akan tetapi, tidak demikian yang terjadi.
Seperti halnya Sambo, kejahatan yang dilakukan Pinangki adalah kejahatan kerah putih yang canggih.
Pinangki Sirna Malasari menjadi contoh betapa uniknya wajah hukum di Indonesia.
BERITA TERKAIT
- 4 Kali Terjerat Kasus Narkoba, Fariz RM Terancam 20 Tahun Penjara
- Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Eks Sekretaris Dinkes Sumut Dituntut 9 Tahun Penjara
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun
- Dari Pagedangan ke Pesanggrahan, Langkah Baru AKP Seala Syah Alam
- Memiliki 8 Paket Sabu-Sabu, Pria di Palangka Raya Terancam Hukuman Berat
- Kasus Korupsi Dana BOS, Mantan Kepala SMK Pembaharuan Porsea Divonis 4 Tahun Penjara