Pinangki Sirna Malasari
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Atas vonis Pinangki itu, jaksa penuntut umum (JPU) memutuskan tidak mengajukan kasasi.
Kuasa hukum Pinangki juga memutuskan demikian.
Dengan begitu, keputusan PT DKI Jakarta yang menyunat vonis Pinangki dari 10 menjadi 4 tahun penjara dinyatakan berkekuatan hukum tetap atau inkrah.
Setelah mendapat hadiah sunatan massal, Pinangki masih dapat hadiah sunatan ekstra.
Dia dapat remisi massal bersama 23 koruptor lain. Maka Pinangki pun melenggang bebas.
Beda nasib Pinangki dengan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Napoleon Bonaparte (55), di tingkat banding tak ada yang berubah.
Dia tetap divonis 4 tahun penjara.
Orang pun bertanya kok bisa nasib Napoleon berbeda dengan 2 terpidana yang masih satu komplotan yakni Djoko Tjandra dan Pinangki Sirna Malasari yang hukumannya disunat.
Pinangki Sirna Malasari menjadi contoh betapa uniknya wajah hukum di Indonesia.
- 4 Kali Terjerat Kasus Narkoba, Fariz RM Terancam 20 Tahun Penjara
- Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Eks Sekretaris Dinkes Sumut Dituntut 9 Tahun Penjara
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun
- Dari Pagedangan ke Pesanggrahan, Langkah Baru AKP Seala Syah Alam
- Memiliki 8 Paket Sabu-Sabu, Pria di Palangka Raya Terancam Hukuman Berat
- Kasus Korupsi Dana BOS, Mantan Kepala SMK Pembaharuan Porsea Divonis 4 Tahun Penjara