Pindah dari Indonesia Tanpa Bisa Bahasa Inggris, Gabrielle Bisa Bertahan Berkat Bantuan Temannya

Tiga bulan setelah ia menjejakkan kakinya di Australia, Gabrielle menerima pesan singkat yang paling menyedihkan yang pernah ia terima.
"Opa meninggal," bunyi SMS yang ia terima dari kakak perempuannya.
"Dan saya berada di sini, di seberang lautan, di negara asing, di sekolah baru, dikelilingi oleh bahasa yang tidak saya mengerti," ucap Gabrielle.
Saat itulah ia merasa begitu sendirian, karena saat berada di Indonesia ia dikelilingi oleh keluarga besarnya.
Gabrielle adalah seorang remaja putri asal Kedungasri, Banyuwangi, Jawa Timur, di mana ia tinggal bersama kakak, kakek, dan neneknya.
Ibunya dulu bekerja di Bali yang kemudian menikahi pria Australia yang ditemuinya.
Bersama dengan Gabrielle, mereka kemudian menetap di rumah barunya di kawasan Streaky Bay, Australia Selatan.
Kota yang terletak sekitar 700 kilometer dari Adelaide ini menggantungkan perekonomiannya dari pertanian, industri perikanan dan juga pariwisata.
Tiga bulan setelah ia menjejakkan kakinya di Australia, Gabrielle menerima pesan singkat yang paling menyedihkan yang pernah ia terima.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya