Pintu Kontrakan PNS Perempuan Diketuk, Tak Ada Jawaban, Jendela Dibuka, Ya Ampun
![Pintu Kontrakan PNS Perempuan Diketuk, Tak Ada Jawaban, Jendela Dibuka, Ya Ampun](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/12/25/petugas-polsek-cilandak-jakarta-selatan-memasang-garis-poli-29.jpg)
jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Seorang pegawai negeri sipil (PNS) perempuan ditemukan sudah meninggal dunia di kontrakannya Jalan Asem II, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (25/12).
Kapolsek Metro Cilandak AKP Iskandarsyah menyebutkan korban bernama Afrima Yanti usia 46 tahun, beralamat KTP di Jalan Cililitan Besar RT 07/RW 09 Kelurahan Cililitan Besar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Menurut keterangan saksi-saksi, almarhumah bekerja sebagai PNS di dinas kesehatan, tapi masih kita (polisi) telusuri dinas di kota mana," kata AKP Iskandarsyah.
AKP Iskandarsyah mengatakan, dugaan sementara, almarhum meninggal dunia karena sakit karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
Pada saat ditemukan tubuhnya dalam posisi telentang dan mulut mengeluarkan busa.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kronologis penemuan jenazah almarhum terjadi sekitar pukul 08.30 WIB.
Saksi pertama, Ketua RT 013, Ahmad Kosasih, sempat melihat kejanggalan sebelum jenazah almarhum di dalam kamar kontrakan yang terletak di Jalan Asem II Gg.H Achpas RT013/RW 02 No.9 D.
Iskandarsyah menyebutkan, kejanggalan tersebut ketika saksi Kosasih pulang dari patroli wilayah pukul 03.00 WIB, melihat lampu kamar kontrakan milik Aprima Yanti masih menyala.
Saat pintu diketuk berkali-kali, tidak ada jawaban dari penghuni kontrakan yang merupakan PNS perempuan, begitu jendela dibuka, oh ternyata.
- Longsor di Tambang Emas Bone Bolango, Satu Orang Meninggal Dunia
- Kabar Duka, GM PLN UID Sulselrabar Budiono Meninggal Dunia
- PNM Kembali Tebar Reward, Kali Ini Kirim Karyawan ke Hongkong
- Pegiat Pendidikan: Perempuan Pekerja Ekonomi Kreatif Harus Berdaya Saing Tinggi
- Beredar Kabar Oknum PNS Menggadaikan SK Honorer, Waduh
- Waka MPR: Keterlibatan Perempuan dalam Politik Bukan Hanya Sekadar Hak, tetapi