Pintu Tol Perparah Kemacetan

Dishub DKI Tunggu Aksi Jasa Marga

Pintu Tol Perparah Kemacetan
Pintu Tol Perparah Kemacetan
Jam operasinya pada jam premium. Sementara untuk GT Karang Tengah diberlakukan jemput transaksi jam 15.00-21.00 sebanyak 16 orang untuk 16 gardu. "Begitu pula dengan GT Cililitan, Halim, Kamal, Veteran, Cikunir," ujar Adit.

   

Selain pengaturan pembayaran jemput transaksi, Jasa Marga juga akan menambah gardu operasi pada gerbang tol. Penambahan GT pada ruas tol Jagorawi, Janger, Cililitan (CTC), Purbaleunyi, Jakarta-Cikampek. Kemudian, yang dikelola anak usaha PT JLJ yakni GT Pondok Ranji, GT Ciputat 1, GT Pondok Pinang, GT Fatmawati 1, GT Ampera 2, GT Lenteng Agung 2, GT Lenteng Agung 1, GT Jatiwarna 2, GT Jati Asih 2, GT Cikunir 2, GT Bintara, GT Cakung 1, dan GT Rorotan.

   

GT yang dianggap gerbang sibuk yakni GT Karang Tengah (ruas Jakarta-Tangerang via Kebon Jeruk), GT Cililitan (depan kantor pusat Jasa Marga TMII), GT Halim, GT Wilayah Timur, GT Wilayah Barat, GT Kamal 1, GT Slipi, GT Kuningan 1, GT Senayan, GT Tebet 1, GT Semanggi 2. Kemudian, ruas Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) yakni GT Veteran, dan GT Cikunir.

   

Adit menambahkan rata-rata penambahan gardu operasi pada masing-masing GT adalah minimal tambah 1 gardu dan maksimal 7 gardu di GT Cimanggis Utama (ruas Jagorawi). "Di ruas Jakarta-Cikampek akan ada penambahan dua gardu E-Toll," katanya. Dana yang dibutuhkan untuk penambahan petugas tambahan jemput transaksi sedikitnya Rp 6,5 miliar. "Untuk penambahan gardu operasi masih belum fix kebutuhan dananya," ujarnya. 

   

JAKARTA - Lokasi pintu masuk dan keluar tol di Jakarta kerap menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas. Dari sekian banyak pintu tol penyebab macet,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News