Pipa BBM Meledak, Tiga Tewas
jpnn.com - SUBANG -Pipa BBM jenis solar milik PT.Pertamina unit Batang Gede yang terletak di Desa Mandalawangi Kecamatan Sukasari, Pantura Subang bocor dan meledak, Kamis (28/8) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Akibat kejadian ini, sedikitnya dua rumah yang berada di sekitar pipa hangus terbakar.
Tiga orang yang berada di salah satu rumah tewas dengan kondisi tubuh gosong. Mereka adalah Samsudin,50, Ismail,18, dan Jaka,6, sementara empat warga lainnya mengalami luka bakar serius, yakni Asim,55, Muhamad Rizki,7, Sahrul Saefuloh,15, dan Sri,48. Menurut keterangan Kepala Puskesmas Mandalawangi Dr.Uce Satria Raharja, tiga orang warga tewas di lokasi kejadian. Ketiganya merupakan satu keluarga. Sedangkan korban yang mengalami luka mendapatkan perawatan intensif di RS Pamanukan Medical Centre (PMC).
Saksi mata kejadian, Agus,40, warga Kampung Batang Gede, mengungkapkan, kali pertama dia mendengar suara ledakan keras yang bersumber dari lokasi bentangan pipa. "Tidak lama setelah ledakan itu tiba-tiba muncul semburan api yang cukup besar dan memuntahkan isi material pipa, setelah itu api semakin membesar," ungkap Agus di lokasi kejadian.
Kobaran api dan asap hitam mengepul membungbung tinggi menyelimuti langit di lokasi kejadian. Ledakan juga disertai keluarnya muntahan material bocoran pipa BBM mengalir ke areal pesawahan dan kali dibarengi semburan api yang terus membesar. Nah, diduga saat itulah api menyambar beberapa rumah milik warga, sementara korban tewas karena diduga saat kejadian masih tertidur. Kobaran api juga membuat warga panik. Mereka yang penasaran ingin melihat dari dekat kejadian ini, kemudian memilih menjauhi lokasi kejadian. "Ya, saya sendiri awalnya penasaran saat ada ledakan ingin melihat, tapi setelah muncul semburan api di lokasi ledakan saya memilih menjauh dari lokasi bersama warga lainnya," tuturnya.
Sementara penyebab terjadinya kebocoran pipa BBM milik Pertamina diduga ada indikasi upaya illegal tapping. Hal tersebut diungkapakn Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region 3 PT Pertamina (Persero) Milla Suciyani. "Dugaan sementara penyebab kebakaran di pipa pengangkut solar di jalur trunk line Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang ada indikasi upaya illegal tapping,"kata Milla di RS PMC.
Indikasi kuat telah terjadi illegal tapping, ungkapnya, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan ditemukan bekas galian tepat di bawah pipa yang bocor, termasuk peralatan untuk melubangi pipa. "Dengan ditemukan fakta itu patut diduga ada upaya pencurian BBM jenis solar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pihak Pertamina sampai saat ini masih menunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian," ungkap Milla.
Berdasarkan keterangan pihak Pertamina, kebakaran terjadi pada pukul 05.30 WIB. Petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi kejadian baru bisa memadamkan api sekitar pukul 08.55. Saat ini, pihaknya masih melakukan upaya perbaikan. Selain itu fokus menangani korban akibat insiden ini dan melakukan pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan. "Pertamina sangat prihatin dan mengutuk dengan keras ulah pihak yang sangat tidak bertanggung jawab, sehingga menyebabkan adanya korban jiwa. Kita juga akan membantu biaya pengobatan seluruh korban," bebernya.
Milla pun menjamin pasokan solar ke DKI Jakarta tidak akan terganggu dengan adanya insiden ini, meskipun pipa distribusinya terbakar. "Alhamdulillah, pasokan BBM solar untuk wilayah DKI Jakarta dan aman karena jalur pipa ke-2 bisa dioptimalkan untuk menyalurkan solar ke Jakarta," ujarnya.
SUBANG -Pipa BBM jenis solar milik PT.Pertamina unit Batang Gede yang terletak di Desa Mandalawangi Kecamatan Sukasari, Pantura Subang bocor dan
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong