Pipa Minyak Meledak, Nyaris 100 Tewas
jpnn.com, MEXICO CITY - Sebuah ledakan di saluran pipa bensin di Meksiko menewaskan sedikitnya 85 orang. Dilansir dari Reuters pada Senin (21/1), hal tersebut telah mengarahkan pada perubahan strategi ambisius Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk menghentikan pencurian bahan bakar.
Beberapa kerabat korban tewas akibat ledakan pipa tersebut mengatakan, kekurangan bahan bakar mendorong orang-orang ramai-ramai mengisi jeriken mereka dengan bensin pada Jumat di sebuah titik kebocoran pada pipa bensin di Distrik Tula-Tuxpan, beberapa km dari kilang besar bahan bakar.
Sebanyak 800 orang berkumpul untuk mengumpulkan bahan bakar dari tempat itu. Namun dua jam kemudian, pipa bahan bakar itu meledak dan terbakar.
Banyak orang mengatakan, kerabat mereka pergi ke pipa yang bocor itu karena mereka berjuang untuk menemukan bahan bakar ditengah kelangkaannya. Mereka sangat ingin mengisi bensin bagi mobil mereka untuk bekerja atau menjalankan aktivitas pertanian.
"Banyak orang datang ke sini, mungkin mobil mereka tidak memiliki bensin yang cukup untuk besok, dan mereka pergi untuk mendapatkan beberapa liter bensin,” kata petani, Isidoro Velasco, 51 tahun.
Velasco mengatakan, keponakannya Mario Hidalgo kemungkinan menjadi korban ledakan pipa tersebut. Hidalgo berusia 34 tahun tahun ini.
Sementara itu, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, bencana ledakan pipa itu tidak akan melemahkan tekadnya untuk memerangi pencurian bahan bakar. "Saya tidak akan mundur satu langkah pun," katanya pada konferensi pers.
“Saya hanya bisa meminta maaf kepada orang-orang bila memang tindakan ini menyebabkan pengorbanan, bahaya, dan ketidaknyamanan. Tapi kita harus melakukannya," ujar Obrador penuh keyakinan.