Pipa Terbakar, Pertamina Duga Ada Upaya Pencurian
jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina menduga ada upaya illegal tapping, yang menyebabkan pipa bahan bakar minyak (BBM) jenis solar milik Pertamina, di jalur trunk line Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang, pada Kamis (28/8) pukul 05.30 WIB terbakar. Dalam peristiwa itu, tiga orang meninggal dunia dan empat orang mengalami luka bakar.
"Dugaan sementara akibat adanya kebocoran pada pipa yang diindikasikan terjadi upaya illegal tapping atau upaya melubangi pipa untuk mengeruk solar," ucap Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region 3 Pertamina, Milla Suciyani saat dihubungi JPNN.com.
Dugaan yang disampaikan Milla bukan tanpa alasan, berdasarkan hasil pemantauan sementara di lokasi pipa terbakar, ditemukan bekas galian tanah di bawah pipa dan peralatan untuk tapping yang tertinggal di lokasi kejadian.
"Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, dilaporan bahwa ditemukan bekas galian tanah tepat di bawah pipa yang bocor dan juga peralatan untuk melubangi pipa (tapping)," paparnya.
Dengan fakta tersebut, lanjut Milla, maka patut diduga adanya upaya pihak yang tidak bertanggung untuk melakukan pencurian BBM jenis solar yang sedang dialirkan pada jalur tersebut. "Dugaan kita sementara itu. Untuk saat ini, Pertamina masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian," ungkap Milla.
"Pertamina mengutuk dengan keras ulah pihak yang sangat tidak bertanggungjawab sehingga menyebabkan adanya korban jiwa di masyarakat," sesalnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - PT Pertamina menduga ada upaya illegal tapping, yang menyebabkan pipa bahan bakar minyak (BBM) jenis solar milik Pertamina, di jalur trunk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali