Pipik Dian Bilang, Belum Ada yang Nawar
jpnn.com - KEINGINAN Pipik Dian Indrawati, 37, untuk membangun yayasan anak yatim begitu kuat. Karena itu, Pipik ingin menjual rumah mereka yang terbakar pada Juni tahun lalu.
Hasilnya nanti digunakan untuk membangun yayasan anak yatim. Namun, Pipik harus bersabar. Sebab, rumah tersebut hingga kini belum juga laku.
’’Belum ada yang menawar. Ya, masih cari-cari (calon pembeli),’’ kata Pipik ditemui di kawasan Kreo Selatan, Tangerang Selatan (Tangsel).
Memang tidak mudah mencari pembeli rumahnya di kawasan Rempoa, Bintaro, Jaksel, tersebut. Meski begitu, istri almarhum ustad Jeffry Al Buchori itu menyatakan tidak tahu alasan pasti kenapa rumahnya itu sulit terjual.
Pipik membantah bahwa alasan harga yang tinggi menjadi penyebab sulitnya rumah tersebut laku. Saat ditanya nilai jual rumahnya itu, dia belum mau terbuka. ’’Ada deh…’’ ujar ibu empat anak tersebut.
Mau tidak mau, Pipik pun harus bersabar lebih lama lagi untuk mewujudkan impian mulianya tersebut. Padahal, perempuan yang kini sibuk berdakwah itu sudah ingin tinggal dengan anak yatim dan mengasuh mereka.
’’Keadaannya sampai sekarang rumah masih begitu. Padahal, nanti uangnya dibelikan tanah. Dari situ, saya akan cicil sedikit demi sedikit bangun rumah penampungan anak yatim,’’ jelas Pipik.
Dia juga menuturkan, keluarga mendiang suaminya sama sekali tidak keberatan dengan rencana tersebut. ’’Keluarga sangat support. Sebab, itu jadi harapan suami sejak dua tahun sebelum meninggal,’’ tutur Pipik. (dod/c15/jan)
KEINGINAN Pipik Dian Indrawati, 37, untuk membangun yayasan anak yatim begitu kuat. Karena itu, Pipik ingin menjual rumah mereka yang terbakar
- Fakta-Fakta Soal Perceraian Tengku Dewi dan Andrew Andika
- Canggung Bertemu Ruben Onsu, Sarwendah: Takut Salah Panggil
- Sidang Pleidoi, Harvey Moeis Sebut Nama Sandra Dewi
- 3 Berita Artis Terheboh: Perubahan Sarwendah, Canggung Bertemu Ruben Onsu
- Nope Fest 2024 Sukses Digelar, Belajar Public Speaking Sambil Melawan Bully
- Sidang Perceraian, Baim Wong Hadirkan Saksi Ahli dan Fakta