PIS dan Pelindo Bangun Terminal Energi Tercanggih dan Terhijau di Indonesia
Dari sisi operasional, lokasi JGIT juga berada di area bebas penduduk yang berbatasan dengan tepi laut dan memiliki tambatan lepas pantai yang bisa menampung kapal-kapal besar.
“Kapasitas penampungan bisa mencapai hingga 6,3 juta barel untuk memenuhi kebutuhan energi area Jabodetabek dengan potensi peningkatan untuk ketersediaan bahan bakar di masa depan,” kata Yoki.
Kapasitas penampungan ini sekaligus 3 kali lebih besar dibanding Terminal Integrated Jakarta yang berada di Plumpang.
Terminal energi JIGT memiliki keunggulan dari sisi pengoperasian.
“Seperti pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam kelistrikan, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah untuk menjaga kelestarian lingkungan,” kata Yoki.
Yoki menjelaskan pembangunan JIGT terdiri dari beberapa tahap.
Tahap pembangunan dimulai dari tahun ini dengan proses reklamasi, dilanjutkan dengan FEED (Front End Engineering Design) pada 2024 dan konstruksi awal serta penguatan struktur di 2025.
Sementara, pengoperasian terminal akan dilakukan dalam beberapa tahap.
Pertamina memiliki tanggung jawab menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi di Indonesia.
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar, Yayan: Hadiahnya Luar Biasa, ya
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar