Pisahkan KPK dengan Antasari
Rabu, 06 Mei 2009 – 16:17 WIB
JAKARTA – Masyarakat diharapkan tidak melakukan penilaian secara gebyah uyah atau pukul rata terhadap para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lain. Bagaimana pun, kasus yang menimpa Antasari Azhar merupakan kasus pribadi, yang tidak boleh menyeret KPK sebagai sebuah institusi. Harapan tersebut disampaikan aktifis Indonesia Corruptions Watch (ICW) Ibrahim Fahmi Badoh kepada JPNN di Jakarta, Rabu (6/5).
“Sudah jelas masalah Antasari itu merupakan persoalan pribadi. Apalagi kalau ada hubungannya dengan perselingkuhan atau asmara. Itu sudah jelas urusan prifat, bukan urusan publik,” ujar Ibrahim Fahmi Badoh. Dia kurang setuju dengan usulan yang mulai berkembang mengenai perlunya psikotes bagi pimpinan KPK yang masih bertugas.
Baca Juga:
Agar pimpinan KPK yang lain tidak diragukan moralitasnya oleh masyarakat, kata Fahmi, satu-satunya cara mengembalikan kepercayaan publik adalah bekerja lebih keras lagi. Bila dalam waktu dekat ini banyak gebrakan yang dilakukan KPK dalam mengusut kasus-kasus korupsi yang besar, maka secara otomatis publik akan memercayai lembaga KPK.
“Pimpinan KPK itu sifatnya kolegial. Mereka harus mampu menunjukkan peningkatan kinerjanya pasca penahanan Antasari ini. Kalau tidak, ya sulit membangun kepercayaan masyarakat,” ucapnya. Dia berharap, masyarakat bisa membantu upaya pemulihan kepercayaan yang dibangun pimpinan KPK yang masih ada saat ini. (sam/JPNN)
JAKARTA – Masyarakat diharapkan tidak melakukan penilaian secara gebyah uyah atau pukul rata terhadap para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menhut Melibatkan Akademisi Demi Eksekusi Arahan Prabowo Soal Reforestasi
- Wujudkan Pemerataan Listrik, PLN UIP MPA Capai Milestone Penting di Proyek Tobelo GEPP
- Ali Nurdin Sebut Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Sosok Berintegritas, Cocok jadi Wakapolri
- Mendes Yandri Meminta Desa se-Kabupaten Serang untuk Bekerja Keras
- Menteri Nusron Ungkap 60 Persen Konflik Lahan Libatkan Oknum ATR/BPN
- KAI Properti Hadirkan Sentuhan Heritage dalam Beautifikasi Stasiun Yogyakarta