PISPI Sebut Beras Surplus, Pemerintah tidak Perlu Impor
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pengawas Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Salman Dianda Anwar mengungkapkan pihaknya menolak impor beras yang diputuskan Menteri Perdagangan Enggartiarto Lukita.
Menurut dia, impor beras akan berdampak pada penurunan harga gabah dan beras petani musim panen Februari-April 2018.
"Kami mengingatkan Presiden Jokowi untuk konsisten dan konsekuen menjalankan janji-janji nawacita sebagaimana pidatonya pada 9 Desember 2014 di Universitas Gadjah Mada (UGM)," kata Salman, Kamis (18/1).
Dia menambahkan, seharusnya persediaan beras tidak berkurang karena Bulog masih memiliki stok 800 ribu ton- 900 ribu ton di gudang.
Persediaan ini untuk menstabilkan harga beras sampai pertengahan Februari di awal masa panen raya padi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun PISPI, secara historis gejolak harga beras mulai dirasakan sejak November 2017.
Kemudian, awal pekan Januari 2018, Menteri Enggartiasto langsung merespons dengan keputusan mengimpor beras 500 ribu ton dari Thailand dan Vietnam.
Beras impor diperkirakan akan tiba di Indonesia pada akhir Januari ini. Enggar beralasan impor dilakukan demi mengamankan pasokan beras di pasar.
Impor beras akan berdampak pada penurunan harga gabah dan beras petani musim panen Februari-April 2018.
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Harga Telur Ayam Makin Tinggi, Hari Ini Sebegini
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
- Komite IV DPD RI Dorong Mendag Mendukung Integrasi Perdagangan Antarpulau Melalui Platform Digital Nasional