Pita Hitam di Lengan Para Perawat: Kami Penuh dengan Luka

Pita Hitam di Lengan Para Perawat: Kami Penuh dengan Luka
Para perawat menggunakan pita hitam sebagai bentuk dukacita atas meninggalnya rekan sejawat karena terpapar COVID-19. Foto: Antara/Tangkapan layar Youtube BNPB Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Para perawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso menggunakan pita hitam sebagai bentuk dukacita terhadap rekan sejawat yang meninggal akibat terpapar Corona (COVID-19).

"Kami sempat memberikan pita hitam saat bekerja sebagai bentuk duka kami kepada teman-teman sejawat," ujar perawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Nurdiansyah saat membagikan pengalamannya di Graha BNPB Jakarta, Minggu (19/4).

Nurdiansyah mengatakan, banyak rekan sejawatnya yang meninggal seiring bertambahnya jumlah kasus pasien COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit.

Adapun perawat yang meninggal karena COVID-19 tertulari dari pasien langsung atau dari pasien yang tidak jujur pada gejala gangguan kesehatannya. Ada juga yang terpapar di luar rumah sakit.

"Di bulan-bulan ini kami penuh dengan luka, angka teman-teman perawat yang positif sudah semakin banyak, terus angka yang meninggal juga banyak," ujar dia.

Nurdiansyah mengatakan, tenaga kesehatan, baik perawat maupun dokter berada di lini paling belakang, masih bisa terinfeksi walaupun sudah dilakukan pencegahan secara maksimal dalam menangani pasien.

Ia berpesan tidak hanya pemerintah, namun seluruh lapisan masyarakat untuk aktif melakukan pencegahan COVID-19 mengikuti anjuran serta aturan yang sudah ditetapkan.

"Tolong lakukan pencegahan. Satu-satunya solusi COVID-19 adalah pencegahan. Jadilah garda terdepan, karena garda terdepan adalah masyarakat yang artinya kami semua," ujar Nurdiansyah. (antara/jpnn)

Perawat di RSPI Sulianti Saroso menggunakan pita hitam sebagai bentuk dukacita terhadap rekan yang meninggal akibat terpapar Corona.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News