PJJ Bagi Tenaga Kesehatan di Daerah Terpencil
Sabtu, 15 September 2012 – 07:26 WIB
Di samping efisiensi biaya, lanjut dia, PJJ juga memungkinkan menjaring pesert pelatihan lebih banyak ketimbang diklat konvesional pada umumnya. "Biasanya diklat hanya untuk 30 orang. Tapi dengan metode ini kita bisa menjaring sampai 140 orang,"jelasnya.
Ide pelatihan jarak jauh ini tersebut, kata dia, muncul dari banyaknya keluhan petugas kesehatan di beberapa propinsi yang tidak bisa ikut pelatihan di pusat. Persoalan geografis di Indonesia memang menjadi penghambat dalam hal ini. Di sisi lain, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia di sejumlah daerah. "Karena itu, antusiasme terhadap terobosan baru ini terbilang tinggi,"kata dia.
Sebagai permulaan, PJJ diberikan pada asisten epidemiologi di lapangan. Sebab, mereka adalah pihak yang langsung terjun ke lapangan untuk memantau dan mengevaluasi. Untuk pilot project, PJJ akan diikuti 140 peserta dari 7 propinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.
Terkait waku pelatihan, PJJ akan dilaksanakan pada September hingga November mendatang untuk pelatihan dalam hal meningkatkan pengetahuan. Sementara tahap kedua akan digelar dalam enam hari pada mnggu pertama dan kedua bulan Desember untuk meningkatkan keterampilan peserta. (Ken)
JAKARTA- Metode pelatihan tatap muka dinilai tidak lagi efektif bagi sejumlah lembaga pemerintah. Selain memboroskan anggaran, peserta yang ikut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa