PK Ditolak, Wanita yang Divonis Hukuman Mati Ini Syok
jpnn.com - JOGJA – Terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane Fiesta Veloso syok setelah mengetahui upaya Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan ditolak Mahkamah Agung (MA). Kini, perempuan asal Filipina itu kerap menyendiri dan jarang bergaul dengan penghuni lapas lain.
“Dia (Mary Jane Fiesta Veloso, Red) mengetahuinya PK-nya ditolak dari keluarganya yang menghubungi melalui telepon lapas,” ungkap Kepala Lapas Klas II Wirogunan Jogja Zaenal Arifin dilansir Radar Jogja (Grup JPNN.com), Selasa (31/3).
Pascaputusan PK ditolak, Lapas Wirogunan belum mendapatkan surat pemberitahuan atas putusan tersebut. Bahkan pihaknya belum mendapatkan surat perin-tah pemindahan Mary Jane menuju Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
“Kami juga belum melakukan isolasi. Dia masih satu sel dengan narapidana perempuan lainnya,” tambah Zaenal.
Menurut Zaenal, Mary Jane sempat dikunjungi rekannya pada Sabtu pekan lalu. Hanya ia tidak mengetahui apakah pembesuk tersebut berasal dari Filipina atau pengacara.
“Saya tidak tahu siapa pembesuknya. Yang jelas ada yang membesuk,” terang Zaenal.
Penasihat Hukum Mary Jane, Agus Salim SH mengatakan, pihaknya masih belum mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Sebab, opsi gugatan PTUN baru sekadar wacana.
“Kami ingin tahu dulu mengapa PK ditolak. Setelah itu, baru ambil langkah hukum berikutnya,” kata Agus.
Asisten Pidana Umum Kejati DIJ Tri Subardiman SH mengatakan, hingga ini kejati belum mendapatkan salinan putusan dari MA. Karena itu, kejati belum mengambil langkah berikutnya terkait proses hukum Mary Jane.
JOGJA – Terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane Fiesta Veloso syok setelah mengetahui upaya Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan ditolak Mahkamah
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali