PKB Berharap Jokowi Perhatikan Pendukung yang Berkeringat

jpnn.com - JAKARTA - Desakan agar Presiden Jokowi secepatnya melakukan perombakan kabinet, semakin menguat.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap, jika memang perombakan kabinet itu akan dilakukan, agar presiden lebih mengutamakan kader dari partai pendukung saat Pilpres 2014.
"Reshuffle adalah urusan presiden. Tetapi kami sangat berharap Pak Jokowi lebih memperhatikan para pendukungnya yang telah berpanas-panasan dan berkeringat," kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, kepada INDOPOS (Grup JPNN) di Gedung DPR RI, Jakarta.
Dia beranggapan, adanya wacana untuk memasukan Kader dari Koalisi Merah Putih (KMP) atau kalangan profesional ke dalam kabinet, tidaklah etis.
"Kepemimpinan butuh kebersamaan dan satu hati dalam menjalankan pemerintahannya. Maka hal itu bisa didapat jika sama-sama di pilpres lalu," tukasnya.
Begitupula dengan munculnya nama ekonom Rizal Ramli yang digadang-gadang menggantikan Menteri Kordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, PKB juga meminta agar Presiden Jokowi memikirkan matang-matang wacana itu, agar tidak menyesal di kemudian hari.
"Pak Rizal itu kan saat itu berbeda (tidak mendukung saat pilpres, red). Ya perhatikan saja mana yang setia dengan presiden," tegasnya. (dil/sam/jpnn)
JAKARTA - Desakan agar Presiden Jokowi secepatnya melakukan perombakan kabinet, semakin menguat. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap, jika memang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Martin Manurung DPR Minta Pemerintah Segera Selesaikan Konflik Antara PT TPL dan Masyarakat Adat
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- KOMIK Apresiasi Langkah KPK Tahan Hasto Kristiyanto
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Berkomentar Begini
- Gubernur Lemhannas Bakal Beri Materi Kebangsaan untuk Kepala Daerah di Retret Magelang
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof