PKB Gabung Koalisi, PDIP Sanjung Kepiawaian Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mendukung Presiden Joko Widodo alias Jokowi di pilpres 2019.
PDI Perjuangan pun menyambut dengan tangan terbuka. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengambil keputusan pada momentum yang tepat.
"Dukungan ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi sangat piawai di dalam merangkul kekuatan nasional bangsa," kata Hasto.
Dia memastikan, dengan bergabungnya PKB tersebut maka langkah persiapan parpol pengusung Jokowi segera dilakukan. Menurut Hasto, pileg dan pilpres yang berjalan serentak memerlukan koordinasi dan kerja sama yang makin solid di antara seluruh parpol pengusung Jokowi.
PDI Perjuangan segera melangkah cepat dengan menggunakan momentum dukungan PKB yang selama ini ditunggu. "Kini telah terakumulasi 65,2 persen dukungan bagi Jokowi. Ini modal politik penting bagi efektivitas pemerintahan ke depan," katanya.
Dia menambahkan dukungan PKB melalui pernyataan Muhaimin itu sejalan dengan pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri Selasa (10/7) lalu.
“Dalam pertemuan itu, Ibu Megawati memang menanyakan kepada Mas Muhaimin Iskandar agar segera bergabung. Apalagi sambil bersenda gurau, Ibu berulang kali menyebut toh Cak Imin ini sudah seperti keluarga sendiri dan sudah semakin terkenal,” papar Hasto.
Sebelumnya, Muhaimin resmi menyatakan dukungan kepada Jokowi saat berada di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/7).
PDI Perjuangan menyambut dengan tangan terbuka dukungan resmi PKB untuk Jokowi di Pilpres 2019.
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya