PKB Incar Kursi Menteri Desa, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengincar kursi menteri desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi (mendes PDTT) pada pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Daniel Johan menyadari pihaknya tidak mematok jumlah kursi menteri dari pemerintahan Jokowi - Ma'ruf. Namun, kursi mendes merupakan prioritas PKB di kabinet petahana itu.
Saat ini kursi menteri tersebut juga diduduki kader PKB Eko Putro Sandjojo. "Menteri desa mungkin karena sudah berjalan, mungkin di bidang yang menyangkut basis masyarakat, banyak pendidikan," kata Daniel dalam sebuah diskusi bertema Ribut Rebut Kursi Menteri di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7).
BACA JUGA: Warning Cak Imin ke Presiden Jokowi soal Jatah Menteri buat PKB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebelumnya menyatakan pihaknya meminta sepuluh kursi menteri dalam Kabinet Kerja jilid II. Menanggapi hal itu, Daniel mengungkap tidak ada target berapa kursi yang harus dimiliki PKB.
Menurut Daniel, PKB punya tanggung jawab melanjutkan program di Kemendes mengingat kadernya memegang kendali kementerian ini pada periode pertama.
Di samping itu, Daniel juga mengaku PKB kerap memberi pesan kepada Jokowi. Salah satunya memberi masukan soal peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, peningkatan kualitas pesantren dan ekonomi. "Benar-benar meningkatkan pendapatan dari daya beli masyarakat," tutup dia. (tan/jpnn)
Kalau bertugas hati-hati ya pak polisi:
Saat ini kursi menteri desa dan PDTT tersebut juga diduduki kader PKB Eko Putro Sandjojo.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya
- Setelah Bertemu Prabowo, Jokowi Ngobrol Rahasia dengan Paslon di Pilwakot Solo Ini
- Bertemu Prabowo dan Jokowi, Ahmad Luthfi Ungkap Pesan yang Disampaikan
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam