PKB Juga Bidik Farhat Abbas
Senin, 12 September 2011 – 06:06 WIB
Menurut Nahrawi, kasus tersebut adalah kasus ecek-ecek yang diduga by design untuk menghancurkan PKB. "Kalau mau jujur, itu adalah kesalahan kolektif. Sebab, ada sisa anggaran yang bisa ditransferkan tanpa melalui DIPA senilai Rp 500 miliar," ucapnya.
Baca Juga:
Kemudian, Kementerian Keuangan melakukan rapat dan Kemenakertrans akhirnya mendapatkan kucuran dana tersebut. "Itu semua sudah digunakan untuk daerah transmigrasi. Harusnya berbangga, karena baru kali ini Kemenakertrans mendapatkan dana pembangunan daerah transmigrasi sebanyak itu," tambahnya.
Bagaimana dengan tudingan banyak pihak bahwa Muhaimin Iskandar menerapkan koncoisme dengan menempatkan tim asistensi dari PKB semua? "Yang pertama, itu adalah tim ad hoc dan sudah berakhir tugasnya per akhir 2010. Yang kedua, wajar saja kan bila memasang orang-orang yang bisa dipercaya sebagai asisten," ucapnya.
Menurut Nahrawi, semua departemen, bahkan presiden, menerapkan koncoisme. "Misalnya, presiden pasti juga akan memilih orang yang bisa dipercaya untuk menjadi juru bicara," terangnya.
SURABAYA - DPP PKB gerah dengan komentar dan tudingan miring terhadap partainya. Sekjen PKB Imam Nahrawi di sela-sela acara halalbihalal DPW PKB
BERITA TERKAIT
- 5 Oknum TNI Meneror Warga di Makassar, Langsung Diproses Denpom
- Cegah Korsleting, PLN Ingatkan Pentingnya Standarisasi Perangkat Listrik
- Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Tender Geomembrane Rp209 Miliar Diperiksa KPK
- Kisruh KADIN Dianggap Hanya Berdampak Buruk terhadap Iklim Dunia Usaha
- MAKI: Bos Mineral Trobos Bisa Dijerat Perintangan Penyidikan TPPU Eks Gubernur Malut
- Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI