PKB Merasa Kehilangan Ahli Fiqih Mumpuni

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar mengaku sangat kehilangan dengan wafatnya Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Sahal Mahfudh. Menurut mengatakan, Kiai Sahal merupakan sosok yang mumpuni sebagai ahli fiqih.
"Ya kita semua sangat kehilangan beliau, seorang ahli fiqih yang mumpuni. Bangsa ini tentu sangat kehilangan beliau," ujarnya kepada JPNN, Jumat (24/1).
Marwan menjelaskan, para kader PKB akan melakukan salat ghaib untuk mendoakan Kiai Sahal. "Ya, tentu," katanya.
Sementara Sekretaris Jenderal PKB, Imam Nahrawi mengatakan, Kiai Sahal telah meninggalkan warisan yang besar bagi warga nahdliyin. Warisan itu berupa hidup sederhana, pikiran yang sangat kontekstual, serta selalu menjaga khittah NU secara proporsional. "Kami sangat kehilangan sosok panutan yang menghargai dan menghormati semua orang," kata Imam.
Seperti diberitakan, Kiai yang akrab dipanggil Mbah Sahal ini wafat Jumat (24/1) dini hari di kompleks pesantren Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah. Hingga akhir hayatnya, Kiai Sahal masih menjabat sebagai pemimpin tertinggi di PBNU sejak yang pertama kali dijabatnya pada tahun 1999 silam.
Kiai dengan konsentrasi penguasaan ilmu fiqih itu juga dipercaya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2000 – sekarang. Dalam beberapa pekan terakhir, pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen Margoyoso, Pati, Jateng itu memang mengalami penurunan kondisi kesehatan yang mengharuskannya menjalani perawatan intensif di RS Kariadi, Semarang.(gil/jpnn)
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar mengaku sangat kehilangan dengan wafatnya Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha