PKB: Pemerintah Malu-malu Naikkan BBM
Selasa, 31 Januari 2012 – 14:32 WIB

PKB: Pemerintah Malu-malu Naikkan BBM
JAKARTA - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nuryasin menilai pemerintah malu-malu mengambil kebijakan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dijelaskan, bahwa persoalan utama BBM adalah pemberian subsidi yang salah sasaran. Nuryasin mengaku sudah melakukan penelitian di dapilnya, baik melalui data primer maupun skunder. "54 persen angkutan umum itu pendapatan menengah. Tapi, satu dapil yang makai mobil hanya tujuh persen. Artinya dari 54 persen, itu hanya 7 persen saja di Indonesia yang menggunakan subsidi. Itu salah sasaran," katanya.
"DPR tak pernah menyuruh BBM naik. Walau itu cara realistis, gampang, cepat, resiko kecil. Tapi biarkan saja dulu pemerintah berpikir. Kenaikan BBM pemerintah malu-malu. Itu jangka pendek yang bisa dilakukan," kata Nuryasin di Jakarta, Selasa (31/1).
Baca Juga:
Dikatakan, PKB tanpa ditekan pun akan memilih kenaikan harga BBM, namun dengan beberapa catatan. "Kami setuju naik Rp500 hingga Rp1000 perliter. Tapi kami minta road map pembangunan infrastruktur di pertamax. Jangan nantinya impor malah menguntungkan asing. Jelaskan bagaimana pengadaan pertamax, kapan kita bisa mencukupi tidak hanya beli. Kapan gas bisa dipakai mobil, darimana gasnya," tambahnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nuryasin menilai pemerintah malu-malu mengambil kebijakan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
BERITA TERKAIT
- Modal Asing Keluar Capai Rp 10 Triliun, Efek Danantara?
- Penyedia Solusi Air Bersih, EcoWater Systems Resmikan Showroom Pertama di Indonesia
- PNM Dorong Ekonomi dan Talenta Muda Lewat Promosi dan Beasiswa di Liga Nusantara
- Kilang Pertamina Internasional Kenalkan Teknologi Bioflok kepada Mitra Binaan
- Sritex Dinyatakan Pailit, Iwan Kurniawan Cuma Bilang Begini
- Eddy Soeparno: Akselerasi Transisi Energi Dukung Target Ekonomi 8 Persen Tercapai