PKB Setuju Pimpinan DPR Dikocok Ulang, Caranya?

jpnn.com - JAKARTA - Wacana kocok ulang kursi pimpinan DPR dan alat kelengkapan dewan (AKD) terus bergulir menyusul adanya dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakilnya Fadli Zon.
Duo pimpinan Wakil Rakyat tersebut dipandang menabrak etika, karena menghadiri konferensi pers bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Selain disuarakan oleh Fraksi Nasional Demokrat (NasDem), perombakan pimpinan DPR juga mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dari Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Daniel Johan mengatakan, jatah pimpinan DPR bisa dirombak dan dibagi secara proporsional.
"Lebih (mendorong) ke proporsional sesuai hasil pemilu," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Daniel Johan, Selasa (8/9).
Hal tersebut menurutnya bisa dilakukan dengan merevisi UU MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) Nomor 17 Tahun 2015 dan mengembalikannya ke posiis semula. Dimana pimpinan DPR diisi oleh 5 orang dari partai peraih kursi terbanyak.
Perombakan ini menurutnya juga perlu untuk menjaga stabilitas pemerintahan ke depan. "Untuk jaga stabilitas pemerintahan ke depan juga. Proporsionalitas dalam pembagian kursi pimpinan AKD diperlukan karena anggota DPR merupakan representasi aspirasi rakyat," tambah Anggota Komisi II DPR tersebut. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wacana kocok ulang kursi pimpinan DPR dan alat kelengkapan dewan (AKD) terus bergulir menyusul adanya dugaan pelanggaran etika yang dilakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi