PKB Tak Risau Ditinggal Ormas Mubaligh
Sindir Parpol Besar Penggoda Kiai dengan Amplop
Rabu, 20 April 2011 – 00:10 WIB

PKB Tak Risau Ditinggal Ormas Mubaligh
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tidak risau dengan hengkangnya ormas Ikhwanul Muballighin ke Partai Demokrat. Pasalnya, ormas penghimpun para mubaligh itu tidak pernah tercatat sebagai ormas di bawah (underbouw) PKB, apalagi membawa dukungan suara yang signifikan. Yang pasti, kata Ramly, manuver politik Mujib Khudori dan Ikhwanul Muballighin tak membuat PKB kaget. Ramly sendiri mengaku mendengar kabar adanya bantuan dari Partai Demokrat ke Ikhwanul Muballighin untuk menggelar kongres di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, selama 17-18 April kemarin. “Yang saya dengar ada bantuan dari Demokrat. Ya untuk sekedar ongkos pulang-pergi katanya," sambungnya.
Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Andi M Ramly mengakui, Mujib Khudori yang menjadi ketua Ikhwanul Mubalighin memang tercatat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB. Meski demikian Ramly menegaskan bahwa Mujib tidak memiliki massa yang signifikan.
"Ikhwanul Mubalighin memang mengimpun para mubaligh di desa-desa. Tapi ulama yang bergabung juga bukan ulama yang memiliki basis masa, jauh dari tipologi kiai khos. Itu bukan ormasnya PKB ataupun NU” kata Ramly saat dihubungi JPNN, Selasa (19/4) petang.
Baca Juga:
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tidak risau dengan hengkangnya ormas Ikhwanul Muballighin ke Partai Demokrat. Pasalnya, ormas penghimpun
BERITA TERKAIT
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Patuh Instruksi Megawati, 4 Kepala Daerah PDIP di Jawa Barat Tak Ikut Retret
- Kader PDIP Bupati Brebes Tetap Ikut Retret: Demi Kepentingan Masyarakat
- 19 Kepala Daerah PDIP di Jateng Absen dari Retret Akmil, Tunggu Arahan Megawati
- PSI Instruksikan Kepala Daerah Melayani Rakyat, Bukan Partai
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Rano Karno Bilang Begini