PKB Tegas Menolak Wacana Cost Sharing BPJS Kesehatan

jpnn.com, JAKARTA - Wasekjen PKB Dita Indah Sari keberatan dengan rencana BPJS Kesehatan memberlakukan cost shaing untuk perawatan sejumlah penyakit berat. Menurutnya, mekanisme tersebut hanyakan menambah beban pasien.
"BPJS Kesehatan jangan buat wacana aneh-aneh lah. Mau membebani pasien dengan tambahan biaya, sementara pelayanan kesehatan yang ada sekarang saja masih payah," ujar Dita melalui keterangan persnya, Senin (27/11).
Dita mengaku mendapat banyak keluhan dari konstituennya soal perlakuan diskriminatif terhadap peserta BPJS. Mulai dari pengurangan jatah obat, memaksa pasien yang belum benar-benar pulih untuk menjalani rawat jalan, sampai penurunan jenis katagori obat.
Belum lagi masalah klasik, pelayanan yang lambat karena urusan administratif. Bahkan ada pasien yang tewas karena proses administrasi yang lelet.
"Soal-soal semacam ini adalah keluhan umum. Belum bisa diatasi, kok bisa malah minta peserta ikut bayar biaya delapan penyakit? Adilnya di mana?" ujarnya dengan tegas.
Terkait keluhan pihak BPJS Kesehatan soal defisit keuangan hingga triliunan rupiah, menurut Dita harus diuji dulu kebenarannya secara transparan.
Masalahnya, selama ini transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan BPJS kesehatan masih jadi tanda tanya besar.
"Wacana cost sharing delapan penyakit ini malah membuat publik balik mempertanyakan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan lembaga ini. Sudah benar belum?" beber dia.
Mekanisme tersebut dinilai hanya akan menambah beban pasien
- Keren, BPJS Kesehatan Siapkan Layanan Gratis bagi Pemudik
- Nadya Alfi Roihana PKB: Tanpa Pers, Demokrasi Terkikis
- Harlah ke-26, Garda Bangsa Gelar Festival Dai TikTok
- Moratorium PMI Dicabut, PKB Sebut Devisa Tak Sebanding Nyawa
- PKB Bakal Usulkan DIY Jadi Daerah Laboratorium Bencana
- BPJS Kesehatan Semarang Pastikan Layanan JKN Berjalan Selama Libur Lebaran 2025