PKB: Zalim ke Jokowi Berarti Jahat ke Rakyat
jpnn.com - JAKARTA - Hantaman ke Joko Widodo semakin kencang seiring semakin dekatnya pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) pada 9 Juli nanti. Kampanye hitam dan fitnah pun terus disebarkan untuk menggerus dukungan pemilih ke calon presiden yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu.
Namun, serangan gencar ke Jokowi diyakini tak akan mengurangi dukungan capres yang berpasangan dengan Jusuf Kalla itu. “Rakyat sudah semakin cerdas dan kuat keyakinannya sehingga tidak mudah digoyah," kata Marwan Jafar, anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK melalui layanan BlackBerry Messenger, Sabtu (21/6).
Marwan menambahkan, hingga saat ini justru dukungan ke Jokowi-JK terus mengalir. Karenanya, kata politisi muda PKB itu, elektabilitas Jokowi-JK pun terus menanjak.
Marwan yang sering mengiringi kunjungan Jokowi ke para kiai di Jawa itu menambahkan, pihaknya juga terus menangkal dan menghindari cara-cara kotor untuk menjaring dukungan. Tujuannya, agar Jokowi-JK menang terhormat.
Di samling itu, lanjut Marwan, ternyata pendukung dan relawan tetap solid memberikan dukungan untuk duet capres usungan PDIP, PKB, NasDem dan Hanura itu. Sebab, lanjut Marwan, rakyat memang mendambakan pemimpin yang sederhana dan merakyat.
Karenanya Marwan meyakini hantaman ke Jokowi justru akan menguatkan dukungan dan menambah simpati rakyat ke capres yang juga Gubernur DKI itu. "Menzalimi Jokowi sama artinya dengan menzalimi rakyat," pungkas Ketua Fraksi PKB DPR itu. (ara/jpnn)
JAKARTA - Hantaman ke Joko Widodo semakin kencang seiring semakin dekatnya pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) pada 9 Juli nanti. Kampanye hitam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen
- Libur Natal, 44.800 Penumpang & 10.580 unit Kendaraan Tinggalkan Jawa menuju Sumatera