PKH Dicurigai untuk Lepaskan Boediono dari Stigma Neolib
Rabu, 25 Januari 2012 – 12:21 WIB

PKH Dicurigai untuk Lepaskan Boediono dari Stigma Neolib
JAKARTA - Program Keluarga Harapan (PKH) terus mengundang cibiran. Program yang diklaim pemerintah sebagai program pro rakyat itu justru dianggap hanya untuk melepaskan Wakil Presiden Boediono dari stigma neoliberal. Namun ada hal yang membuat Ichsanuddin curiga. "Mengapa program ini di bawah koordinasi Wapres Boediono?" ucapnya.
Kritikan itu datang dari pengamat kebijakan publik, Ichsanuddin Noorsy saat dihubungii, Rabu (25/1). Menurutnya, PKH yang dimulai tahun 2007 lalu itu dibiayai dengan dana pinjaman dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Jepang.
Ichsanuddin menjelaskan, program itu memang dikategorikan dalam program penguranan kemiskinan dan peningkatan akses layanan publik sehingga pada 2009 ADB memberi pinjaman sebesar USD 500 juta. Total anggaran PKH untuk tahun 2009 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan pada 2011 anggarannya dipatok sebesar Rp 1,3 triliun.
Baca Juga:
JAKARTA - Program Keluarga Harapan (PKH) terus mengundang cibiran. Program yang diklaim pemerintah sebagai program pro rakyat itu justru dianggap
BERITA TERKAIT
- Pelajar Indonesia Raih Prestasi Gemilang dalam Ujian Cambridge International
- Berkontribusi Menekan Prevalensi Penyakit Kronis, Prodia Gelar Seminar Dokter Nasional
- Oneject Indonesia Luncurkan Mesin Hemodialisa & Kantong Cuci Darah, Menkes Bilang Begini
- Pemkot Sukabumi Tak Izinkan Kegiatan Pasar Kaget Selama Ramadan
- Setelah Ikut Retret, Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana Siap Sinergikan Program Pusat dan Daerah
- Keluarga Almarhumah Kesya Lestaluhu dan Kepala Suku Biak Mengadu ke Komnas Perempuan