PKL Batam: Bantuan Usaha Lebih Penting daripada Pemilu
jpnn.com, BATAM - Sejumlah pedagang kaki lima dan warung di kawasan Alun-Alun Sentosa Perdana (SP) Kecamatan Sagulung, Kota Batam ikut bersuara terkait dengan polemik penundaan pemilu.
Pada prinsipnya, mereka setuju pemilu ditunda asalkan program bantuan usaha yang selama ini disalurkan pemerintah tetap berjalan.
“Bagi kami bantuan lebih penting dari pemilu, karena keadaannya sedang sulit begini,” kata perwakilan PKL Munir Rais (39), Minggu (10/4).
Penjual es cendol ini khawatir pelaksanaan pemilu membuat program bantuan bagi rakyat kecil tidak berlanjut.
Padahal, imbuhnya, masih banyak pedagang yang belum menerima serta berharap segera mendapat bantuan.
“Dulu dapat 1,2 juta, sekarang kabarnya cuma Rp 600 ribu atau berapa begitu ya,” ungkapnya.
Meski nominalnya tidak seberapa, dia mengaku sangat terbantu dengan program tersebut. Apalagi, saat ini harga-harga pangan terutama minyak goreng naik sehingga membebani para pedagang.
“Pedagang seperti saya mengandalkan minyak goreng, kalau mahal begini kapan balik modal,” ujarnya.
Sejumlah PKL dan warung di kawasan Alun-Alun Sentosa Perdana (SP) Kecamatan Sagulung, Kota Batam ikut bersuara terkait polemik penundaan pemilu.
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- Jadi Dosen Tamu di UI, Ketua Bawaslu Ungkap Persoalan Penyelesaian Masalah Hukum Pemilu
- Anggota Bawaslu Puadi Beberkan Upaya Memitigasi Praktik Politik Uang di Pilkada 2024
- Anggota Bawaslu Puadi Ingatkan Pengawas Pemilu Jaga Integritas dan Mematuhi UU