PKL Berjualan di Fasilitas Umum, Satpol PP Kelimpungan
jpnn.com, BALIKPAPAN - Pembongkaran puluhan kios di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, membuat para pedagang kaki lima (PKL) kehilangan lapak untuk mencari nafkah.
Namun, mereka tak kehilangan akal. Mereka membuka lapak di depan pintu gerbang pelabuhan itu.
Hal itu tentu berlawanan dengan aturan. Sebab, lokasi yang dipakai merupakan fasilitas umum.
Pihak Satpol PP pun mengaku tak henti-hentinya melakukan peringatan maupun penindakan terhadap para pedagang liar pelabuhan.
Namun, perilaku para pedagang yang sulit diubah menjadi masalah tersendiri bagi para petugas di lapangan.
"Itu sudah sering kami ingatkan. Setelah dibongkar yang did alam situ mereka malah buka di depan. Itu nggak boleh karena fasilitas umum," kata Kepala Satpol PP Balikpapan Freddy Pasaribu sebagaimana dilansir Prokal, Minggu (15/10).
Freddy menambahkan, pihaknya akan kembali melakukan penindakan, baik dengan peringatan maupun penertiban secara tegas.
“Namun, yang namanya perilakunya sulit diubah mau diapakan. Mereka juga kadang membaca pergerakan kami. Sebab, selama ini mereka memperhatikan para petugas di lapangan. Kapan jam-jam operasinya, jadi mereka sudah mengantisipasi," terangnya.
Pembongkaran puluhan kios di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, membuat para pedagang kaki lima (PKL) kehilangan lapak untuk mencari nafkah.
- Gerobak Dorong Kembali Padati Boulevard Artha Gading, Padahal Sudah Ditertibkan Satpol PP
- Kota Penyangga IKN, Balikpapan Nikmati Pertumbuhan Ekonomi
- Bus Bukan
- Istana Garuda
- Pedagang Teras Malioboro 2 Protes: Jogja Tidak Baik-Baik Saja
- APKLI: Digitalisasi Pembayaran Pedagang Kaki Lima Perlu Diakselerasi