PKL Diminta Tidak Naikkan Harga Barang
Selasa, 13 Maret 2012 – 12:57 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun mengimbau agar PKL tidak menaikkan harga barang terlalu tinggi. Dia menyarankan lebih baik mengurangi volume serta kuantitas barang tapi tetap menjaga kualitas. "BBM naik, bukan berarti PKL harus ikut menaikkan harga barang. Masih banyak cara untuk tetap dapat untung. Kalaupun terpaksa menaikkan, kenaikannya jangan terlalu tinggi," sarannya.
"Daripada menaikkan harga, kan bisa mengurangi volume, ukuran, serta kuantitas pembelanjaan barang. Ini agar barang yang dijual tetap dibeli masyarakat. Apalagi setiap BBM naik, daya beli masyarakat pasti turun," tuturnya di Jakarta, Selasa (13/3).
Baca Juga:
Dia mencontohkan saat BBM naik pada 2006 lalu, 70 persen PKL menaikkan harga barang. Sisanya 30 persen tetap mempertahankan harga, namun mengurangi volume pembelanjaan maupun ukuran produk yang dijualnya. Misalnya, pedagang gorengan. Kalau tadinya harga satu buah pisang goreng Rp 1000, bisa dikurangi ukurannya menjadi separuh atau tigaperempatnya dengan harga sama. Meski keduanya laku, namun paling laris yang tidak menaikkan harga.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun mengimbau agar PKL tidak menaikkan harga barang terlalu tinggi. Dia
BERITA TERKAIT
- PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital lewat Mekaarpreneur
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024