PKL Enggan Direlokasi, Omzet Tembus Rp 30 Juta
Begitu pun yang dialami Zubaidah, seorang pedagang pakaian remaja bekas. Dia mengatakan, meski dirinya terkadang sering kejar-kejaran dengan satpol PP, penghasilan dari berdagang itu mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga sarjana.
’’Kabeh iku teko ngisor mbak, baru enak engkuk. Dadi, saiki kudu susah dhisik gawe anak sekolah,’’ katanya. Omzet Zubaidah bisa mencapai Rp 15 juta–Rp 25 juta per bulan. Meski kepanasan dan bersaing harga dengan lapak lain, dia tetap yakin bahwa rezeki selalu ada. ’’Kan saya sudah punya langganan tetap,’’ ungkapnya.
Omzet besar juga diraih PKL di wilayah Gembong. Salah seorang PKL Gembong, Abdul Faqih, menjelaskan bahwa omzetnya adalah Rp 3 juta per hari. ’’Kalau dekat-dekat Lebaran hingga setelah Lebaran, omzet bisa sampai Rp 5 juta per hari,’’ ucapnya.
Faqih sudah 20 tahun berjualan di kawasan tersebut. Sejak awal jualan, dia memilih untuk tetap berjualan pakaian. Misalnya, jaket, celana, kaus, hingga kemeja. Kebanyakan adalah pakaian dewasa.
Laki-laki 45 tahun itu berharap bisa terus berjualan di lokasi tersebut. Sebab, banyak langganan yang telah mengetahui daerah itu. ’’Lokasi ini sudah menjadi trademark sendiri bagi pelanggan. Mereka pasti tahu, kalau mencari barang murah, ya di sini,’’ terangnya.
Sementara itu, pedagang di Pasar Burung Wonokromo (Kupang) juga meraup keuntungan besar. Bila situasi sedang ramai, sehari uang Rp 1 juta bisa mereka kantongi dalam hitungan jam saja.
Namun, itu bergantung pada jumlah permintaan burung dan ramainya pengunjung di pasar di Jalan Kupang tersebut. Pada hari biasa, rata-rata mereka hanya dapat menjual satu sampai dua burung. Omzet mereka bergantung pada jenis burung yang mereka jual.
Penjual burung jenis lovebird rata-rata sehari bisa mengantongi uang Rp 500 ribu. ’’Bergantung warna lovebird-nya,’’ ujarnya.
SURABAYA boleh berbangga dengan banyaknya taman dan bersihnya lingkungan. Namun, Kota Pahlawan belum lepas dari persoalan pedagang kaki lima
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap