PKL Harus Registrasi, Blok G Tanah Abang Belum Bisa Ditempati
jpnn.com - JAKARTA - Besok (11/8), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan pembersihan pedagang kaki lima (PKL) di area Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bagi PKL yang telah terdaftar, rencananya akan direlokasi ke gedung Blok B.
Namun, ternyata mereka belum bisa langsung menempati lokasi baru tersebut. Pasalnya, para pedagang harus melakukan registrasi ulang terlebih dahulu.
"Mereka harus registrasi ulang dulu dengan membawa KTP dan KK (kartu keluarga) asli," ujar Kepala PD Pasar Jaya Tanah Abang, Warimin saat dihubungi JPNN, Sabtu (10/8).
Warimin menjelaskan, pendaftaran ulang dibuka mulai tanggal 12-16 Agustus 2013 di kantornya, lantai 4 gedung Blok G. Pendaftaran ulang dimaksudkan untuk menentukan kios yang akan ditempati masing-masing PKL.
Ia sendiri belum tahu kapan tepatnya para pedagang dapat menempati kios di Blok G. Menurutnya, hal tersebut tergantung keputusan Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) sebagai pelaksana program penataan PKL Tanah Abang.
"Itu semua keputusannya dari Dinas UKM. Kami hanya memfasilitasi pendaftaran saja," ujar Warimin.
Seperti diketahui, sebanyak 961 orang pedagang telah mendaftar untuk menempati kios Blok G. Dari jumlah tersebut, sebanyak 470 pedagang ber-KTP DKI, 313 pedagang ber-KTP non-DKI, dan sisanya sebanyak 178 pedagang mendaftar melalui Dinas KUMKMP. (dil/jpnn)
JAKARTA - Besok (11/8), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan pembersihan pedagang kaki lima (PKL) di area Pasar Tanah Abang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS