PKL Makin Marak, Ahok Bentuk Pasukan Khusus
jpnn.com - JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana membentuk pasukan khusus yang diberi nama 'Pasukan Penjambret PKL'. Hal ini dilakukan karena kembali maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di pinggir-pinggir jalan.
"Kita akan bentuk pasukan penjambret lho," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (11/6).
Ahok mengatakan, pasukan Penjambret PKL yang dimaksud mantan Bupati Belitung Timur ini adalah personel keamanan yang melakukan razia atau penertiban PKL diseluruh wilayah Jakarta. Nantinya, selain PKL ditangkap, seluruh barang-barangnya akan dibawa ke Cakung, tidak akan dikembalikan lagi kepada PKL tersebut.
Menurutnya, langkah ini memang sedikit keras. Namun, dia menilai kalau Pemprov DKI melakukan pembiaran terhadap PKL, maka pihaknya membiarkan penyelenggaraan pemerintah berjalan tanpa aturan.
"Yang jelas, saya anggap ini sudah out of the rule. Ini kayak jaman koboi aja, kayak film-film Godfather, Chicago. Makanya kita bentuk pasukan penjambret. Habis kita mau minta tolong sama siapa lagi?," ujarnya.
Keberadaan 'pasukan penjambret' ini tidak diperbolehkan melakukan tindakan anarkis atau kekerasan pada PKL.
"Yang penting jangan anarkis saja. Jangan melanggar HAM. Nanti Komnas HAM bilang lagi kita melanggar HAM. Jadi rusak nih negara. Karena terlalu banyak orang membela orang yang salah," tandasnya. (wok)
JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana membentuk pasukan khusus yang diberi nama 'Pasukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS