PKL Malioboro: Kami Seperti Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
jpnn.com, YOGYAKARTA - Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro keberatan dengan rencana relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Sampai saat ini, para PKL yang tergabung dalam Paguyuban Angkringan Malioboro tetap kekeh menolak relokasi.
Ketua Paguyuban Angkringan Malioboro Yati Dimanto mengaku syok ketika tahu akan direlokasi tahun depan.
Relokasi bukan kali pertama dialami Yati yang merupakan salah satu PKL di Malioboro itu.
Pada 2004, lapaknya yang berada di ruas barat Malioboro juga direlokasi ke tempat yang sekarang.
"Dulu enak, sebelum relokasi kami diajak berembuk dari awal sama Pemkot (Yogyakarta),” ungkapnya, Rabu (15/12).
Bagi Yati, Malioboro adalah bagian dari hidupnya.
Di Malioboro ini, Yati menghabiskan masa kecilnya.
Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro keberatan dengan rencana relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta. PKL Malioboro merasa seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula.
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Ramai Keluhan Soal Miras, Sultan Minta Bupati dan Wali Kota Turun Tangan
- Dedi Budiono: Jangan Pernah Percaya Kalau Ada Orang yang Menjanjikan Diterima Sebagai CPNS
- Gerobak Dorong Kembali Padati Boulevard Artha Gading, Padahal Sudah Ditertibkan Satpol PP
- Belangkon Merah