PKL Malioboro: Kami Seperti Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
Kamis, 16 Desember 2021 – 17:45 WIB

Lokasi baru yang diperuntukkan bagi pedagang kaki lima Malioboro. Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com.
“Kami juga butuh biaya makan, keperluan sekolah anak dan bayar kontrakan," ujar Yati.
Berbeda dengan Nasoha (55).
Pedagang pernak-pernik di Malioboro ini pasrah dengan adanya wacana relokasi tersebut.
Nasoha melanjutkan dagangan suaminya yang sudah meninggal dunia.
“(Almarhum) suami saya jualan di sini sudah puluhan tahun, saya cuma melanjutkan," katanya.
Dia kini lebih mempercayakan suaranya dan pedagang lain kepada paguyuban.
Namun, dia juga berharap kepada pemerintah memberikan waktu bagi pedagang Malioboro untuk memulihkan perekonomian terlebih dahulu akibat imbas pandemi Covid-19. (mcr25/jpnn)
Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro keberatan dengan rencana relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta. PKL Malioboro merasa seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Redaktur : Boy
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
BERITA TERKAIT
- Aksi Nyata Avoskin Suarakan Hidup Eco Conscious Lewat Trail Run
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- PT KAI Buka Suara Soal Penolakan Warga Jogja yang Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan
- Warga Terdampak Rencana Modernisasi Stasiun Lempuyangan Ogah Digusur
- Respons Kebijakan Impor AS Yogyakarta Harus Adaptif
- Pemkot Jogja Panen Raya di Tengah Keterbatasan Lahan