PKL Monas Demo, Merasa Seperti Dijajah Belanda
jpnn.com - JAKARTA – Ratusan pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berdagang di kawasan Monas dan Asosiasi Pedagang Kali Lima Indonesia (APKLI) mendatangi Balai Kota, Jakarta, Selasa (26/5).
Mereka memprotes kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang melarang pedagang kecil mencari nafkah di Monas. Para pedagang itu meminta Ahok memperhatikan nasib mereka.
"PKL di Monas tidak ada bedanya dengan dijajah Belanda. Tindakan Pemerintah Provinsi DKI ini tidak ada bedanya dengan tindakan Belanda yang menjajah Indonesia 350 tahun yang lalu," kata Ketua DPP APKLI Ali Mashun.
Ali menyatakan, para pedagang tak mendapat tempat di Monas setelah Pemerintah Provinsi DKI menggelar Lenggang Jakarta. Itu adalah program yang digelar Pemprov bekerjasama dengan perusahaan minuman.
"PKL Monas tolak dengan gugat grup Rekso, PT Sinar Sosro. PKL bukan warga yang tidak tertib, kami taat asas, cinta damai," ucap Ali.
Lalu, bagaimana sikap Ahok? Gubernur nyentrik itu mengaku sudah melakukan seleksi terhadap PKL yang akan masuk ke Lenggang Jakarta. Dari proses seleksi, ada pedagang yang memiliki 2-3 kios. Selain itu, ada juga yang bukan pedagang.
"Nah, ini kami beresin terus kami uji lagi, tes mereka, betul-betul pedagang enggak? Kenapa 339 masih ada yang kosong? Karena ketahuan mereka bukan pedagang," ucap Ahok. (gil/jpnn)
JAKARTA – Ratusan pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berdagang di kawasan Monas dan Asosiasi Pedagang Kali Lima Indonesia (APKLI) mendatangi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS