PKNU: Partai Kecil Sengaja Diobok-obok
Jumat, 10 Desember 2010 – 04:24 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Chudri Sitompul mengaku diobok-obok dan dirongrong oleh partai besar yang merupakan terlahir sebelum era reformasi. Peningkatan PT, menurut Churdi, sebagai bentuk intervensi aturan main partai-partai besar yang ada di DPR. Pemberlakukan PT juga secara langsung menghilangkan suara rakyat.
Menurutnya, wacana kenaikan Parliamentary Threshold (PT) sebanyak 5 persen pada Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu merupakan bukti bahwa partai yang baru tumbuh sengaja untuk tidak diberi kesempatan berkembang.
"Partai yang lahir di era reformasi dirongrong dan diobok-obok. Kalau perlu dikikis dan dihapuskan. Tapi kami terpanggil dan menggalang kekuatan untuk membendungnya," kata Chudri Sitompul di Kantor DPP PKNU, Jalan Kramat VI, Jakarta, Kamis (9/12).
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Chudri Sitompul mengaku diobok-obok dan dirongrong oleh partai besar yang merupakan
BERITA TERKAIT
- ProJo Masih Yakin Banget Pilkada Jakarta 2024 Bakal Dua Putaran
- Bawaslu Segera Rekomendasi PSU Gegara Petugas Coblos Pakai Nama Orang Lain
- Rusuh Saat Pilkada, Pasukan TNI Diterjunkan Bantu Polisi
- Rustini: Tanpa Perempuan Bangsa, Tak Mungkin PKB Raih 16 Juta Suara
- Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak