PKNU Sebut 30% DPT Fiktif

PKNU Sebut 30% DPT Fiktif
PKNU Sebut 30% DPT Fiktif
JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Choirul Anam menyatakan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah sehingga perlu direvisi."Hampir 30 persen data pemilih dalam DPT itu fiktif," kata Cak Anam di sela-sela pembekalan calon anggota legislatif (Caleg) PKNU di Jakarta, Minggu (22/2).

Dia mengatakan, DPT merupakan kunci pemilihan umum karena nama-nama yang tercantum dalam DPT itu yang nanti yang bisa memberikan suara, baik dalam pemilihan anggota legislatif maupun presiden."Kalau ada nama-nama pemilih fiktif, pasti akan digunakan untuk keuntungan pihak-pihak tertentu untuk memenangkan Pemilu," kata Anam.

Anam menegaskan, ketidakberesan dalam DPT bukan mengada-ada, namun berdasar penelusuran terhadap sejumlah DPT di daerah, yang bermula dari kecurigaan adanya kecurangan dalam pemilihan gubernur di Jawa Timur. Melalui piranti lunak (software), kata dia, pihaknya mengecek DPT yang dikeluarkan KPU Jawa Timur dan menemukan nama-nama pemilih fiktif. Pihaknya juga menemukan kasus yang sama di Jawa Tengah.

Modusnya, antara lain, berupa nama dengan nomor induk kependudukan (NIK) sama dalam jumlah banyak, satu NIK dipakai sejumlah nama, sejumlah pemilih dengan NIK yang tidak standar 14 angka."Kalau sekedar kesalahan teknis tidak mungkin sedemikian luas kesalahannya. Kami curiga ini `by design` dan sistematis," kata Anam.

JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Choirul Anam menyatakan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News