PKS: Ahok Tinggalkan Partai Politik, Jangan Dibalik
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai keputusan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju melalui jalur independen menimbulkan kesan bahwa gubernur DKI Jakarta itu kini menjadi musuh bersama partai politik. Padahal, menurut Hidayat, persepsi tersebut jauh dari kenyataan.
"Ya, Ahok nggak jadi musuh bersamal ah. Bukan begitu kesimpulannya. Setiap anak bangsa ini harus berkompetensi secara sehat saja dalam ruangan demokrasi," kata Hidayat, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/3).
Bersemangatnya Ahok maju melalui jalur independen ujar wakil ketua MPR ini karena memang ada ruangnya dalam Demokrasi. Sama halnya dengan ruang berkoalisi mengusung calon kepala daerah.
"Jadi, PKS tidak setuju adanya common enemy kemudian bersatu melawan Ahok. Saya coba melihat, Ahok elektabilitasnya sangat tinggi sehingga kesannya tidak tertandingi," tegas dia.
Padahal ujar mantan Ketua MPR ini, melihat hasil survei yang ada, elektabilitas Ahok itu disebut-sebut 43 persen. Artinya 57 persen tidak memilih Ahok. Tapi publik lupa saat ini sudah ada dua partai mendukung Ahok.
"Jadi batal itu teori konspirasi yang mengatakan partai politik bersatu melawan Ahok, yang terjadi kan Ahok yang meninggalkan partai politik. Jangan dibalik partai politik melawan Ahok," pungkasnya.(fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan