PKS Ancam Batal Gabung dengan Demokrat
Jika SBY Duet dengan JK
Senin, 13 April 2009 – 15:34 WIB

KAMPANYE - Suasana kampanye Partai Golkar di daerah, lengkap dengan poster "JK for President" di tengah massa pendukungnya, beberapa waktu lalu. Foto: Arsip JPNN.
JAKARTA - Sikap Partai Golkar yang lari lantas ingin balik lagi berkoalisi dengan Partai Demokrat, rupanya tidak disukai Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Para petinggi PKS menilai, sikap Partai Golkar yang seperti itu merupakan sikap politik oportunis. PKS pun mengancam membatalkan rencana untuk berkoalisi dengan Demokrat bila Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berduet dengan Jusuf Kalla pada pilpres mendatang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Anis Matta membantah bila sikap PKS ini lantaran PKS takut kehilangan peluang menempatkan kadernya sebagai cawapres mendampingi SBY. "PKS akan mempertimbangkan ulang dukungan ke SBY, bila SBY menerima kembali JK sebagai cawapres. Ini bukan karena PKS takut tak dapat jatah jadi wapres, tapi PKS tidak suka sikap politik yang pragmatis," ulas Anis Matta di gedung DPR, Senayan, Senin (13/4).
Baca Juga:
Lebih lanjut dikatakan Anis, partainya tidak mau ikut-ikutan dalam panggung politik pragmatis yang hanya diisi pembicaraan-pembicaraan seputar bagi-bagi kursi di kabinet. "Kita tak ingin terjebak pada koalisi pragmatis, yang semata bicara power sharing, bagi-bagi jabatan. Itu alasan mendasar kita," ujar caleg DPR RI dari Sulawesi Selatan ini.
Berkali-kali Anis menjelaskan bahwa partainya tidak menyukai sikap politik Golkar yang sudah terlanjur mengusung JK sebagai capres, tapi tatkala perolehan suara pemilu legislatifnya tak memenuhi target lantas mau balik lagi merapat ke Demokrat itu. "Susah membangun koalisi kalau setiap orang datang dan pergi sesuka hati. Seperti Pak JK (itu), kan sudah keluar menyatakan capres, dan (sekarang) mau kembali ke SBY. Tidak seharusnya hanya karena suara Golkar turun, kembali ke SBY lagi," urainya. (sam/JPNN)
JAKARTA - Sikap Partai Golkar yang lari lantas ingin balik lagi berkoalisi dengan Partai Demokrat, rupanya tidak disukai Partai Keadilan Sejahtera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang
- Bawaslu RI Turun Langsung Awasi PSU Pilkada Serang, Ada Temuan Pelanggaran
- Sejumlah PAC PDIP Datangi Megawati Setelah PN Jakpus Menangkan Gugatan Tia Rahmania
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum