PKS Bakal Ditinggalkan Konstituen
Karena Ubah Warna Dasar Partai dan Anggap Soeharto Sebagai Guru Bangsa
Selasa, 25 November 2008 – 19:24 WIB
JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diramalkan akan ditinggalkan pemilih loyalnya. Pasalnya, langkah PKS akhir-akhir ini dengan merubah warna dasar partai dari putih menjadi kuning, serta menempatkan Soeharto sebagai guru bangsa bukanlah hal yang positif bagi partai yang dipimpin Tifatul Sembiring itu.
Menurut pengamat Politik dari Universitas Paramadhina, Yudi Latief, langkah PKS itu sama saja dengan mencitrakan diri sebagai bagian orde baru. “PKS telah berniat untuk meninggalkan para pemilih tradisional mereka. Ini bisa dilihat dari langkah-langkah politis yang diambil PKS belakangan ini yang justru berseberangan dengan ideologi para konstituen tradisional PKS. PKS berusaha mengindentifikasian diri dengan hal-hal yang berkaitan dengan orde baru,” ujar Yudi pada diskusi bertema “Presiden Harapan dan Harapan Terhadap Presiden” yang diselenggarakan Forum PPP Mendengar di Jakarta, Selasa (25/11).
Baca Juga:
Yudi mencontohkan langkah PKS belakangan ini melalui iklan politiknya yang menempatkan Soeharto sebagai guru bangsa. Selain itu, bendera PKS yang tadinya berwarna dasar putih pun kini sudah berubah menjadi kuning.
“Dengan strategi ini mungkin saja PKS yang hanya memiliki konstituen loyal satu juta orang akan membidik masa mengambang yang jumlahnya lebih besar. Namun langkah ini tentunya akan berdampak perginya para konsituen tradisional mereka dan meninggalkan PKS,” ulasnya.
Baca Juga:
Namun demikian Yudi mengakui langkah PKS itu merupakan langkah politik yang berani. Alasannya, PKS berani meninggalkan konstituen loyalnya demi satu hal yang juga belum tentu bisa diraih.
JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diramalkan akan ditinggalkan pemilih loyalnya. Pasalnya, langkah PKS akhir-akhir ini dengan merubah
BERITA TERKAIT
- Ray Rangkuti Tantang KPK Bidik Orang di Lingkaran Kekuasaan terkait Kasus DJKA
- Dirjen Bina Keuangan Daerah Terima Penghargaan dari Kementerian BUMN
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak
- Pemerintah Dituding Tak Adil Menangani Honorer, Satpol PP Siapkan Aksi, Minta Perhatian Prabowo
- Singgung Tagline Indonesia Kerja, Megawati: Tolong Dijawab
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK