PKS Bantah Cuma Kampanyekan Sandiaga Uno

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nurwahid mengatakan, Presiden PKS Sohibul Iman sudah memerintahkan semua kader termasuk anggota DPR untuk mengampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Presiden partai sudah diperintahkan para anggota DPR jika dalam kampanyenya bukan hanya mengkampanyekan Pak Sandi tapi juga Pak Prabowo. Kami sudah jelas dengan hal itu," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/11).
Hidayat mengaku juga sudah membuat rumah pemenangan untuk Prabowo-Sandi. Bahkan, dalam spanduk-spanduknya, Hidayat juga menampilkan Prabowo-Sandi.
Menurut dia, PKS tetap mengampanyekan Prabowo-Sandi, meskipun masih ada masalah terkait penentuan calon wakil gubernur Jakarta.
"Ada masalah ini bukan berarti kami kemudian akan berhenti untuk pemenangan pilpres dan pileg. Kami akan dua-duanya paralel secara bersama-sama," ujar Hidayat.
Wakil ketua MPR itu mengatakan dalam tradisinya, kemenangan PKS tidak ada kaitannya dengan coattail effect. Dia menegaskan, sejak dulu PKS tidak punya capres sendiri.
"Pada 2004 kami tidak punya capres-cawapres, tapi kami tetap bisa menaikkan suara PKS," katanya.
Menurut dia, PKS tetap berbasis pada kader, kinerja anggota DPR maupun partai, serta rakyat yang sudah lebih cerdas dan berpengalaman.
Presiden PKS Sohibul Iman sudah memerintahkan semua kader termasuk anggota DPR untuk mengampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya
- Wibawa Pemerintahan Prabowo Dipertanyakan Setelah Terbit Instruksi Megawati
- Lucky Hakim Langsung Tancap Gas Seusai Mendapat Arahan Prabowo
- Sandiaga Uno Dorong Bali menjadi Pusat Wisata Medis
- PDIP Menentang Retret Kepala Daerah, Prabowo Terancam Kehilangan Legitimasi Politik